Kamis, 22 Maret 2012

Jenis-Jenis Antena


Untuk sistim komunikasi tanpa kabel, antena adalah salah satu dari beberapa komponen yang paling kritis. Perancangan antena yang baik akan mempertinggi performansi dari keseluruhan sistim itu. Sebuah contoh yang khas adalah pada aplikasi pesawat televisi yang penerimaan sinyalnya bisa diperbaiki dengan penggunaan antena yang memiliki gain yang tinggi.
Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan dan atau menerima gelombang elektromagnetika. Dengan kata lain, antena sebagai alat pemancar (transmitting antenna) adalah sebuah transduser (pengubah)elektromagnetis, yang digunakan untuk mengubah gelombang tertuntun (pada saluran transmisi kabel) menjadi gelombang yang merambat di ruang bebas, dan sebagai alat penerima (receiving antenna) mengubah gelombang ruang bebas menjadi gelombang tertuntun.

Pada sistim komunikasi tanpa kabel yang modern, sebuah antena harus berfungsi sebagai antena yang bisa memancarkan dan menerima gelombang dengan baik untuk suatu arah tertentu dan untuk arah yang lain tak ada pemancaran dan penerimaan.Sejarah antena kembali pada konsep yang dikembangkan oleh James Clerk Maxwell, yang menyatukan teori listrik dan magnet menjadi teori elektromagnetika yang dirangkumnya di dalam sebuah sistim persamaan yang kemudian dikenal dengan nama persamaan-persamaan Maxwell. Dengan persamaan yang diturunkan di tahun 1863 ini ia meramalkan adanya medan listrik dan magnet yang merambat di ruang bebas tanpa adanya kabel. Medan listrik dan magnet yang berubah dengan waktu ini dan juga merambat di udara, di sebut juga gelombang elektromagnetik. Dengan bantuan persamaan ini juga Maxwell memprediksikan bahwa pada dasarnya cahaya juga merupakan gelombang elektromagnetika dan gelombang elektromagnetika merambatdengan kecepatan cahaya.
Sembilan tahun setelah kematian Maxwell, di tahun 1888 Hertz melakukan verifikasi terhadap prediksi Maxwell secara eksperimen. Dia membangun dua buah alat berbentuk permukaan silinder yang terpisah sekitar 1 meter. Dengan alat ini dia bisa membuktikan adanya induksi sinyal pada antena yang satu akibat sumber yang dipasangkan pada antena yang lainnya. Peristiwa ini merupakan momen kelahiran dari telekomunikasi tanpa kabel modern yang gunanya bisa kita rasakan sekali dewasa ini. Atas dasar eksperimen ini Hertz dikenal dengan nama Mr. Antenna.
Setahun setelah kematian Hertz, di 1895 Marconi berhasil merealisasikan telekomunikasi jarak jauh, dari Inggris ke benua Amerika, dengan menggunakan gelombang elektromagnetika. Antena yang dipergunakan adalah 50 buah antena pemancar yang vertikal, yang dilibatkan dengan bantuan kawat secara horisontal dengan 2 tonggak kayu yang berjarak 60 meter. Sebagai antena penerima dipergunakan sebuah kawat vertikal dengan panjang 200 m yang mengambang di udara dengan bantuan sebuah layang-layang !.
Sejak saat itu perkembangan antena makin cepat, dan berkembang pula jenis-jenisantena sesuai dengan tuntutan padanya di setiap bidang aplikasi.

Omnidirectional Antenna (Antena Omni)



Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.
Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan.
Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedangkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.





Sectoral Antenna
Sectoral antena hamper miripdengan omnidirectional antena. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.
Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Gambar di bawah adalah pola radiasi dari antenna sectoral. Pole pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke a rah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinngi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan. Gambar dibawah dilihat secara horizontal dan vertikal dengan sudut pancaran 180 derjat.




Directional Antenna

Pada antenna klien kita mengunakan antenna directional yang terarah ke titik sumber pancaran sinyal, macam-macam antenna ini yaitu:

• Yagi
• Flat panel
• Parabola (Orang) yang lain mungkin (adalah) ditunjukkan homebrew antena, seperti, tincan antena.


Antena Yagi



Antena Yagi pada dasarnya pola radiasi pada bagian depan dengan beberapa elemen. Jika elemen ini semakin banyak maka akan meningatkan gain. Antena Yagi memiliki gain 7-19 dBi.  Pola pancaran antenna yagi jelas terlihat terarah dengan sudut tertentu yang memiliki gain tinggi dan pancaran lebih kuat pada bagian depan antenna sedangkan pada bagian belakang tidak terdapat pancaran sinyal.

Parabol Antena

Untuk meningkatkan gain antena, bisa menggunakan reflektor berbentuk parabola untuk memberi penguatan pada bagian depan antena. Suatu antena berbentuk parabola mempunyai gain umumnya 18-28 dBi.

Pole pancaran Antena yang berbentuk parabola secara umum mirip dengan antena Yagi. Antenna ini memiliki suatu arah pancaran yang terarah. Antenna ini tidak efektif jika dipasang pada ketinggian yang sangat tinggi karena akan membuat antenna ini terganggu oleh angin yang kencang yang akan merusak pisik antenna ini karena desain yang kurang efektif untuk meredam angin

Gambar di bawah menunjukkan pola antena yang terintegrasi RFL-MANT antena kedua-duanya 19 dBi dan 24 dBi antena. yang ditunjukkan Dengan jelas pola dari vertikal dan horisontal yang terlihat sama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar